Sabtu, 22 November 2014

Matinya Hati Nurani

" ...Bahwa jati diri kita mulai redup, pudar, bahkan 'hilang', dan ini pula fenomena yang tampak saat ini, menjadikan bangsa kita berada dalam kondisi sekarang ini. Masalah kita yang sebenarnya bukanlah masalah otak atau kepandaian, tetapi masalah hati nurani yang sudah tidak lagi menjalankan fungsinya sebagai pemberi arah dan filter bagi pemiliknya. Oleh karena hati manusia indonesia tertutup dan tersumbat bahkan telah mati, maka manusia indonesia cenderung mengabaikan faktor rasa (hati nurani) " ~Soemarno Soedarsono (2009).

" Satu-satunya yang dapat dilakukan Penyair saat ini adalah memberi peringatan. Kaum yang pendidikan mengabaikan hati nurani dan mengutamakan penyembahan terhadap berhala, uang, materi dan kekuasaan. " ~Wilfred Owen (Syahrin Harahap, 2005).

" ...Pendidikan sering kali tidak lagi menjamin tegaknya kebenaran dan hati nurani. Bahkan, dunia pendidikan kita sudah sering menjadi lapangan dan objek persekongkolan kaum penyembah berhala, uang, materi, dan kekuasaan, seperti tergambar dalam kasus-kasus pemalsuan ijazah, komersialisasi pendidikan, jual beli gelar dan permainan uang dalam mendapatkan jabatan yang merajalela dimana-mana, termasuk lembaga pendidikan.. " ~Syahrin Harahap (2005).

"......Reformasi berjalan' tertatih-tatih; yang lumpuh adalah hati nurani dan akal sehat dalam pengambilan keputusan; politisi kita sudah mengalami penyakit 'rabun ayam', hanya bisa melihat yang dekat-dekat saja...." ~Ahmad Syafi'I Ma'rif (Syahrin Harahap, 2005).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar